Manusia tercengang apabila melihat gempa yang dasyat . Suatu keajaiban yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Mereka terhenyak sambil bertanya-tanya “Mengapa ada gempa ini?”. Aakah hubungan antara yang dibicarakan manusia dengan peristiwa yang terjadi? Ada hubungan sebab dan akibat antara berbagai macam kedurhakaan dan kerusakan yag dilakukan manusia,dengan gempa menimpa mereka? Mereka senantiasa bertanya-tanya dan terus bertanya.
Sebagian ada yang berkata .”ini adalah gempa yang bisa terjadi di setiap penjuru bumi, bisa terjadi terhadap orang-orang mukmin dan orang-orang kafir ,bertaqwa dan yang keji. Jadi tidak ada hubungannya dengan istiqamah dan penyimpangan. Mengapa kalian selalu mengait-ngaitkan segala sesuatu dengan agama?, Mengapa kalian berusaha memasukkan agama ke dalam agama ini?.
Ada pula yang berkata ,Tidak!. Gempa ini tidak terjadi begitu saja,tidak terjadi secara kebetulan . sebab ala mini berada dalam kekuasaan Allah SWT. Dialah yang mengatur urusan alam, mengetahui yang kecil dan yang besar sebagaimana Firman-Nya dalam Surat Al-An’m ayat 29 “ Dan tdalah sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahunya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata”. Allah yang mengguncang bumi, memperjalankan aliran air dan membuat agin berhembus. Tapi mengapa terjadi gempa pada saat tertentu dan pada saat lain tidak terjadi gempa?. Mengapa gempa melanda suatu tempat, sedangkan di tempat lain tidak terjadi gempa, dandengan ukuran yang berbeda-beda? Mengapa satu gempa terjadi dengan kekuatan sekian dan yang lain sekian?
Dari uraian di atas dapat dijabarkan bahwa ala mini tidak berjalan secara sia-sia. Allahlah yang memperjalankannya dan Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu di dalamnya. Apapun yang berjalan di alam atas dan alam bawah. Apa yang terjadi di bumi dan apa yang terjadi di langit, tanaman yang tumbuh, matahari terbit, satu biji sawi yang ada di atas tanah, semuanya ada dengan perkenan dari Allah. Jika Allah mengeluarkan sesuatu kejadian, dari tidak ada menjadi ada, pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya. Inilah yang senantiasa harus di yakini oleh orang islam.
Gempa yang terjadi diberbagai tempat , ada yang dasyat adayang biasa , atau hanya sekedar goncangan saja. Adapula banjir yang menenggelamkan manusia , menghanyutkan tempat tinggal dan menghancurkan berbagai bangunan, seperti yang terjadi di Wasior Papua Barat, Pakistan dan Cina. Adapula angin topan, yang menimpa banyak Negara, seperti Amerika . adapula bencana gunung meletus, yang tidak seorang pun mampu menghentikannya. Semua hal di atas sering dikatakan manusia sebagai gejala alam. Bukankah alam itu benda mati? Alam tidak bisa marah, yang menjalankan alam dan yang mengatur semua isi alam adalah Allah SWT.
Menghadapi peristiwa dan kejadian ini orang-orang mu’min yang terpatri keimanan dalam hatinya, akan berdiri tegak memperhatikan, mengamati dan mengambil pelajaran. Orang muslim senantiasa mengambil pelajaran dari segala sesuatu dan mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Telinganya tida tuli dan matanya tidak buta dan hatinya tidak tertutup dihadapkan pada setiap kejadian. Mata, telinga dan hatinya di buka agardapat mengambil hikmah dari sesuatu yag telah terjadi. Sesungguhnya Allah ingin memberikan pengertian kepada kita lewat peristiwa-peristiwa tersebut. Allah berkehendak mengajarkan kepada kita bahwa ini adalah ujian. Sebab memang hidup manusia ini dihadapkan pada ujian sebagaimana Firman Allah yang artinya “ Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur , yang kami hendak mengujinya”. (QS.Al-Insaan:2) Dan kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan hanya kepada kamilah dikembalikan”.(QS.Al-Anbiya’35).
Manusia diuji dengan kebaikan dan keburukan, kadang-kadang dengan keburukan yang justru membawa kebaikan, berupa mudarat yang justru bermanfaat. Adakalanya dating bencana yang justru membawa kebaikan, berupa madharat yang justru membawa kebaikan, selagi manusia bisa memaanfaatkan dan mengambil pelajaran darinya. Ini merupakan ujian ,karena Allah pasti akan menguji semua manusia, yang mukmin maupun yang kafir. Bahkan adakalanya ujia ang diberikan pada orang-orang mukmin lebih banyak dari ujian yang diberikan kepada orng kafir. Sebagalam suraimna Firman Allah da Al-Ankabut ayat 2 yaitu” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibebaskan mengatakan kami beriman,sang mereka tidak di uji lagi”.
Itu smua merupakan satu hikmah dari bemacam-macam hikmah yang terpendam . Hikmah lain yang dapat di petik, bahwa setiap peristiwa itu merupakan peringatan bagi manusia. Peringatan bagi orang-orang yang lalai dan membagunkan mereka yang sedang tertidur lelap dalam kenikmatan dunia. Isi peringatan itu, bahwa Allah hendak mengingatkan kemutlakan dan kekuasaan Allah dan pasti terlaksana kehendak-Nya. Dengan kata lain, jika Allah menghendaki sesuatu, maka cukup baginya dengan berfirman, “Jadilah! Maka jadilah hal itu”. Bumi bergoncang, angin topan bertiup, banjir melanda dan lautan meluap dan segala sesuatu menjadi bergerak, jika dia menghendaki bergerak. Segala sesuatu diam jika dikehendaki diam. Manusia harus tahu kemutlakan kekuasaan-Nya dan tidak ada sesuatu pun yang berada di luar jangkauan-Nya.
Di sisi lain, semua itu merupakan peringatan bagi manusia agar mereka menyadari kedudukan mereka di bumi ini, siapa sesungguhnya jati diri mereka. Wahai orag-orang yang membanggakan dirinya, wahai orang-orang yang mendongakkan kepalanya,siapa dirimu di alam ini? Engkau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Untuk itu anak manusia di tuntut agar tidak melupakan Allah, penciptanya. Sehingga manusia tidak lupasiapa dirinya. Sebagaimana Firman Allahdalam surat Al-Hasyr ayat 9 “Janganlah seperti orang-orang yang lupa kepada Allah membuat mereka lupa pada dirinya sendiri, mereka itulah orang ang fasik.”
Kebanyakan manusia ingin menghindari kematin dan menganggap kematian itu masih jauh, padahal kematian lebih dekat daripada sandalnya sendiri. Firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 77 yang artinya “ Tidaklah kejadian kiamat itu melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat lagi, sesungguhnya Allah Maha Kuasaatas segala sesuatu”. Allah henda memperingatkan manusia atas semua ini, memperingatkan mereka akan datangnya urusan yang amat besar, yaitu guncangan hari kiamat sebagaimana Firman-Nya dalam Surat Al-Hajj ayat 1-3 yang artinya “ Wahai manusia bertakwalah kepada Tuhan kalian, sesungguhnya keguncangan har kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat be sar (dasyat). Ingatlah pada hari ketika kalian melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusui dan gugurlah segala kandungan wanita yang hamil dan kalian lihat manusia dalam keadaan mabuk,akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.
Dengan peristiwa-peristiwa seperti ini Allah ingin mengingatkan manusia, karena di antara mereka hanya yang melalaikan hari kiamat , yang termasuk kerangka iman. Masalah kiamat ini benar-benar jauh dari pikiran manusia , seakan-akan mereka hidup abadi. Seakan –akan kematian hanya ditetapkan bagi orang lain. Banyak orang tidak mau memikirkan akhirat, ini sungguh celhal maka. Padahal manusia sangat perlu dan harus mengingat Allah dan akhirat. Andaikan mereka mau mengingat akhirat, tentu banyak problem yang dapat dipecahkan dan hikmah yang di peroleh di balik perstiwa ini.
Lebih jauh lagi di balik peristiwa ini, agar orang-orang durhaka merasa terketuk untuk bertaubat, agar orang-orang yang seat mau mengikuti petunjuk jalan yang lurus, ini semua merupakan peringatan bagi manusia, agar mereka mengetuk pintu Allah dan berkata seperti yang dikatakan Nabi Adam dan Siti Hawa tatkala diturunkan dari Surga. Suatu pelajaran yang penting , agar manusia mau bertubat karena kedurhakaannya, agar mereka mensucikan diri dari dosa,kerakusan,ketamakan dan syahwat,agar mereka ingat kembali dengan kedatangan hari kiamat yang begitu dasyat. Hari kiamat masih tertunda , apabila di muka bumi ini masih banyak orang-orang yang menyebut asma Allah sebagaimana sabda Nabi SAW “Tiadalah datang hari kiamat selagi di muka bumi masih ada orang yan menyebut Azma Allah”.
Demikian juga terjadi kerusakan di darat dan di lautan hanyalah karena ulah manusia yang durhaka kepada Allah SWT sebagaimana Firman-Nya dalam Surat Ar-Rum ayat 41 yang artinya “ Kerusakan telah timbul didaratan dan di lautan karena dosa-dosa yang di lakukan oleh tangan-tangan manusia”.
Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa yang terjadi di sekitar kita, semoga Allah selalu membimbing kita untuk mengikuti jalan-Nya.Amin